Minggu, 04 November 2018

*SADAR 74* *MEREBUT PROFESI GURU*





*SADAR 74*
*MEREBUT PROFESI GURU*

Sudah dua kali saya mendengar secara langsung dari pak Muhadjir Effendy Mendikbud RI tentang belum jelasnya keprofesian guru di negara kita. Kali pertama saat Simposium Guru Nasional di SCC Jakarta tahun 2016 dan yang kedua di JCC saat Rakornas IGI 28 September 2018 yg lalu. Sebagai profesi, guru mestinya seperti dokter, jelas beliau. Tugas dokter tidak boleh dan tidak dapat digantikan oleh yang bukan dokter. Jika ada yang berani, bahkan bisa masuk bui , dicap sebagai dokter palsu atau gadungan. Tetapi bagaimana dengan profesi guru? Hingga hari ini, masih ditemukan peran guru yang digantikan oleh orang dengan profesi macam-macam. Ada polisi, tentara, dokter, bahkan lulusan SMA ‘berani’ mengajar. Anehnya tidak dimasalahkan bahkan tak jarang mereka muncul sebagai pahlawan.

Jika pak mendikbud sendiri merasa ada yang perlu ditingkatkan tentang keprofesian guru, berarti memang ada yang perlu dievaluasi oleh kita sebagai guru. Tetapi harus mulai dari mana?

PKG salah satunya. Tentu kita mengenal PKG atau Penilaian Kinerja Guru. PKG yang memuat empat proses yang cukup panjang merupakan hal yang sangat penting. Dalam setahun guru harus melalui tahapan persiapan, pelaksanaan, pemberian penilaian hingga pelaporan. Dalam masa PKG guru juga wajib melaksanakan PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) termasuk juga PIKI (Publikaai Ilmiah dan Karya Inovatif) yang menjadi bagian dari PKB. Selanjutnya hasil PKG juga digunakan sebagai dasar usulan penetapan angka kredit kepada tim penilai angka kredit. Bukan sekedar itu, PKG dengan kata lain merupakan proses untuk meyakinkan semua pihak bahwa seorang guru adalah profesional, karena keseluruhan proses pelaksanaan tugas-tugas kita sebagai guru itu menjadi tolok ukur kinerja kita.

Usaha untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru tidak melulu kebutuhan guru baru atau untuk naik pangkat, tetapi semestinya harus lebih dari itu. Profesi kita semestinya hanya menjadi hak kita, tak boleh yang lain. Oleh karena itu pengetahuan kita sebagai guru tentang PKG, PKB dan PIKI masih harus terus kita upgrade, kita update seperti melalui tayangan Sadar 74 Rabu malam 31 Oktober 2018 ini. Narasumber dari Timur Indonesia, Budi Saban Cahyono, M.Pd Ketua IGI Kabupaten Sorong yang pengalamannya segudang sebagai multi instruktur ini akan membawakan tema terkait *Jejak Karya, Potensi dan Inovasi Guru melalui PKG, PKB dan PIKi*. Ditemani host dari Bogor Jawa Barat yang tak asing lagi, bu Umi Tira Lestari, .S.E. M.Ak tayangan Sadar 74 kali ini sayang bila dilewatkan.

Tidak sedikit permasalahan di lapangan terkait PKG, PKB atau PIKI ini yang mungkin saja menjadi ganjalan peningkatan keprofesional kita sebagai guru. Mari luangkan waktu bapak, ibu untuk hadir dalam Sarasehan Sadar IGI ke 74 berdiskusi langsung dengan narasumber yang juga merupakan instruktur nasional. Tidak perlu berpakaian wah dan makanan mewah. Cukup paket data, dan kudapan buah, akan menemani diskusi malam yang bernas dan bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar